Rabu, 02 Mei 2012


BAB 4
Struktur Produksi Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
(Minggu Ke-5)

A.   Pendapatan Nasional
            Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
·         Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara.
·         Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
·         Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.

Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara, yaitu :
a.       Tingkat kemiskinan
b.      Tingkat pengangguran
c.       Tingkat ketimpangan di berbagai bidang

J.L Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di Indonesia, yaitu :
a.       Kesehatan dan keamanan
b.      Pendidikan keahlian dan standart hidup
c.       Pendapatan
d.      Pemukiman

Hendra Esmara memilih 3 komponen, yakni :
a.       Penduduk dan kesempatan kerja
b.      Pertumbuhan ekonomi
c.       Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

Untuk mendapatkan nilai dan angka indikator tersebut digunakan 3 pendekatan perhitungan, yakni :
a.       Pendekatan produksi
Menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Yang perlu diingat dalam perhitungan ini, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting). Untuk menghindarikesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan dua cara di bawah ini :
       Dihitung hanya dari nilai akhir suatu produk saja.
       Menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.

b.      Pendekatan pengeluaran
Menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Konsep yang digunakan adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berwarganegaraan Indonesia saja.

c.       Pendekatan pendapatan
Menjumlahkan semua hasilpendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :
1.      Konsep kewarganegaraan
2.      Konsep kewilayahan

Dengan demikian jika dituliskan dalam formula adalah :
·         GDP = GNP - Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
·         GDP = GNP – (Penerimaan f.produksi WNI di LN – Penerimaan f.produksi WNA di Indonesia)

Sedangkan untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan NI (Pendapatan Nasional Indonesia), diperlukan formulasi sebagai berikut :
·         NI = GNP – Dpresiasi – Tx tak langsung, dimana GNP – Depresiasi sendiri sering disebut dengan NNP (Net National Product) atau Produksi Nasional Bersih
·         NI = GDP – Depresiasi – Tx tak langsung, dimana GDP – Depresiasi sendiri sering disebut dengan NDP (Net Domestic Product) atau Produksi Domestik Bersih


B.   Istilah Yang Berkaitan Dengan Pendapatan Nasional
1.      Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan (Y Disposible)
Pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan. Formula :

Y Disposible = NI + Tr – Tx langsung

Dimana :
Tr = Goverment Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak langsung

2.      Pendapatan Nasional Pribadi (Y Pribadi)
Pendapatan nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :

Yp = Yd – Tx pribadi

Dimana :
Yp = Pendapatan Nasional Pribadi
Yd = Pendapatan Nasional Disposible
3.      Pendapatan Nasional Per Kapita
Pendapatan nasional (GDP atau GNP) dibagi dengan jumlah penduduk disuatu negara (Indonesia).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar