BAB
4
Struktur
Produksi Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
(Minggu
Ke-5)
A.
Pendapatan
Nasional
Pendapatan Nasional dapat diartikan
sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi,
pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor
ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan
nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
·
Menentukan
laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara.
·
Mengukur
keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
·
Membandingkan
tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.
Dudley
Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu
diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara, yaitu :
a.
Tingkat
kemiskinan
b.
Tingkat
pengangguran
c.
Tingkat
ketimpangan di berbagai bidang
J.L
Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian
dan kemakmuran di Indonesia, yaitu :
a.
Kesehatan
dan keamanan
b.
Pendidikan
keahlian dan standart hidup
c.
Pendapatan
d.
Pemukiman
Hendra
Esmara memilih 3 komponen, yakni :
a.
Penduduk
dan kesempatan kerja
b.
Pertumbuhan
ekonomi
c.
Pemerataan
dan kesejahteraan masyarakat
Untuk
mendapatkan nilai dan angka indikator tersebut digunakan 3 pendekatan
perhitungan, yakni :
a.
Pendekatan
produksi
Menjumlahkan
seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di
wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Yang perlu diingat dalam
perhitungan ini, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting).
Untuk menghindarikesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan dua cara
di bawah ini :
∂
Dihitung
hanya dari nilai akhir suatu produk saja.
∂
Menjumlahkan
nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh masing-masing
produsen.
b.
Pendekatan
pengeluaran
Menjumlahkan
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di
Indonesia, yang berwarga negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Konsep
yang digunakan adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran
tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berwarganegaraan Indonesia saja.
c.
Pendekatan
pendapatan
Menjumlahkan
semua hasilpendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia
dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan
konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :
1.
Konsep
kewarganegaraan
2.
Konsep
kewilayahan
Dengan
demikian jika dituliskan dalam formula adalah :
·
GDP
= GNP - Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
·
GDP
= GNP – (Penerimaan f.produksi WNI di LN – Penerimaan f.produksi WNA di
Indonesia)
Sedangkan
untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan NI
(Pendapatan Nasional Indonesia), diperlukan formulasi sebagai berikut :
·
NI
= GNP – Dpresiasi – Tx tak langsung, dimana GNP – Depresiasi sendiri sering
disebut dengan NNP (Net National Product) atau Produksi Nasional Bersih
·
NI
= GDP – Depresiasi – Tx tak langsung, dimana GDP – Depresiasi sendiri sering
disebut dengan NDP (Net Domestic Product) atau Produksi Domestik Bersih
B.
Istilah Yang Berkaitan
Dengan Pendapatan Nasional
1.
Pendapatan
nasional yang siap dibelanjakan (Y Disposible)
Pendapatan
nasional yang telah siap untuk dibelanjakan. Formula :
Y Disposible = NI + Tr – Tx langsung
Dimana :
Tr = Goverment
Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak
langsung
2.
Pendapatan
Nasional Pribadi (Y Pribadi)
Pendapatan
nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan
formula :
Yp = Yd – Tx pribadi
Dimana :
Yp = Pendapatan
Nasional Pribadi
Yd = Pendapatan
Nasional Disposible
3.
Pendapatan
Nasional Per Kapita
Pendapatan
nasional (GDP atau GNP) dibagi dengan jumlah penduduk disuatu negara
(Indonesia).