BAB
2
Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(Minggu ke-3)
A.
Macam-Macam
Strategi Pembangunan Ekonomi
Dalam
mempelajari perekonomian suatu negara perlu diketahui strategi pembangunan
ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihanatas
faktor-faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi
penentu jalannya proses pertumbuhan (Suroso, 1993). Beberapa strategi
pembangunan ekonomi adalah :
1)
Strategi
Pertumbuhan
·
Strategi pembangunan ekonomi suatu
negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
·
Pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh
golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle-down-effect)-
pendistribusian kembali.
·
Jika terjadi ketimpangan atau
ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan
ekonomi.
·
Kritik paling keras adalah, bahwa pada
kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2)
Strategi
Pembangunan Dengan Pemerataan
Dengan
ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti
halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3)
Strategi
Ketergantungan
Kemiskinan
di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak/negara lainnya. oleh karena itu, jika suatu negara
ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut
harus mengarahkan upaya pambangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari
ketergantungan dari pihak lain.
4)
Strategi
yang Berwawasan Ruang
Ini
dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman. Menurut mereka kurang mampunya daerah
miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar
dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran
sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects). Perbedaan
pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan
daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya sekalipun
baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5)
Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Strategi
ini dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975,
dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi
jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada
pengangguran. Oleh karena itu, sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan
lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
B.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi
Pembangunan Ekonomi
Pemilihan
strategi apa yang digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh
tujuan yang dikehendaki. Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan
masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akai
dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka
strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.
C.
Strategi
Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
Dari
keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi
pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem.
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya
sasarana-sasarana dan titik berat setiap repelita, yakni :
a) Repelita I
: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung
sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
b) Repelita II
: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri
yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat
bagi tahap selanjutnya.
c) Repelita III
: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
d) Repelita IV
: meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan
dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya.
D.
Perencanaan
Pembangunan
Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :
1. Terdapatnya
suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dapat
dilakukan suatu perkiraaan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan
dilalui. Mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
3. Memberikan
kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dapat
dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5. Adanya
suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
6. Penggunaan
dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien
dan efektif.
7. Perkembangan
ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
digunakan.
8. Dapat
dicapai stabilitas ekonomi menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah perkembangannya,
perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,
yakni :
Periode
sebelum Orde Baru :
a. Periode
1945-1950
b. Periode
1951-1955
c. Periode
1956-1960
d. Periode
1961-1965
Periode setelah Orde
Baru :
Periode 1966 s/d 1968,
Periode Stabilitas dan Rehabilitasi
a. Periode
Repelita I :
1969/70-1973/74
b. Periode
Repelita II : 1974/75-1978/79
c. Periode
Repelita III : 1979/80-1983/84
d. Periode
Repelita IV : 1989/90-1993/94
Tidak ada komentar:
Posting Komentar