Rabu, 27 November 2013

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2 (3): Personal


1.                 Perhatikan format daftar pustaka pada penulisan ilmiah (sciencitific research). Jelaskan dan berikan contoh untuk masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penulisan ilmiah. Contohnya Sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem Abjad dan Sistem Nomor Urut.

Metode Harvard

Sistem penulisan referensi Harvard membahas format untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga di kenal dengan  sebutan author date system-sistem penulis tanggal ( Curtin University,2007 : 1), dan parenthetical referencing penulisan referensi dalam kurung (Perelman, Barret & Paradis, 2000).
Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam kurung di dalam teks dalam suatu artikel dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan abjad di bawah judul “Referensi”, “Daftar Rujukan” atau “Daftar Acuan” dibagian akhir. Kutipan di dalam teks di tempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005:1). Kemudian dalam bagian Referensi, kutipan lengkap diberikan:

Cara Pengutipan
Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.
Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis : ”Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma.”
Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata “dan” atau tanda “&” : (Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991) enam atau lebih penulis dikutip menggunakan et al. (Deane et al. 1992).
Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagaino date (Deane n.d.). rujukan pada cetak ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku (Marx [1867] 196,p. 90).
Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.
Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.
Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad dibagian setelah teks, biasanya ditandai sebagai “Referensi”, “Daftar Rujukan”, atau “Daftar Acuan”. Perbedaannya dengan daftar pustaka atau blibiografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibliografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsyng dalam teks.
Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.
Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs utama,sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak tercetak.

Contoh dari rujukan buku adalah :
Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.
Contoh dari rujukan jurnal adalah :
Smith, John Maynard. (1998). The origin of alturism. Nature 393: 639-40.
Contoh pengutipan surat kabar formal adalah :
Bowcott, O. (2005, 18 October). “Protest halt online auctin to shoot stag”, The Guardian. Di akses 7 Februari 2006
Bila publikasinya offline :
Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protest halt online auction to shoot stag. The Guardian.

Sistem Harvard Modified
Sistem Harvard Modified adalah menggunakan cara penomoran (pemberi angka) yang berurutan untuk menunjukan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemuncula sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculan sebagai situasi dalam tulisan naskah tulisan.
Contoh :
Prabowo GJ, Priyanto E.New drug for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9

Sistem Vancouver
Cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver ini sedikit berbeda dengan metode Harvard. Letak perbedaan sangat jelas. Dan ebanyakan sitasi jurnal ilmiah mengacu kepada cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver. Metode penulisan daftar pustaka yang mengikuti metode Harvard mayoritas diikuti oleh penulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi, makalh, tesis dan karya tulis ilmiah lainnya. Secara umum juga mengikuti cara menulis daftar pustakayang sudah umum bahkan tidak mengikuti kedua metode tersebut, metode Harvard dan Vancouver.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam  cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver adalah sebagai berikut:
  • Menggunakan bullet angka
  • Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
  • Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama dengan urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
  • Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
  • Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis

Contoh cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver :
Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London : Yale Univ Pr; 1993.

Sistem Abjad
Untuk menuliskan urutan, menggunakan sistem abjad tanpa pemberian nomor urut. Penulisan daftar pustaka dimulai dari margin kiri dengan jarak antar baris satu spasi. Baris kedua dan seterusnya dalam rujukan yang sama diketik masuk sebanyak lima ketukan atau dalam komputer kurang lebih satu sentimeter dan jarak antarbaris dengan  rujukan yang berbeda adalah dua spasi.
Pada umumnya, penulis daftar pustaka disusun dengan komponen nama penulis, tahun terbit, judul naskah, bentuk sumber informasi, kota penerbit dan nama penerbit. Pencatuman nama penulis dilakukan dengan menyebutkan nama akhir yang diikuti dengan nama awal yang dipisahdengan tanda koma. Untuk gelar, tidak termasuk dalam penulisan daftar pustaka.
Contoh penulisan daftar pustaka :
Suriasumantri, J.S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sistem Nomor Urut
Sistem Nomor Urut adalah penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan nomor urut pengacuan buku dalam sebuah skripsi, bukan berdasarkan abhad nama penulis.
Contoh :
Kaufmsn-Buhler w., Peters A. & Peters K. (1981) Mathematicians love books. Dalam: Steen, L,A. Ed. (1981) Mathematics tomorrow, hlm. 121-126. Springer-Verlag, New York.

2.        Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah

Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan abstrak bahasa inggris, bila naskah berbahasa inggris, abstrak berbahasa Indonesia.
Penulisan dengan menggunakan MS Word pada kertas ukuran A4, dengan font Times New Roman 12, spasi 1,5 kecuali tabel. Batas atas dan bawah 3cm, tepi kiri dan kanan 3,17 cm, maksimal 12 halaman isi untuk bidang IPA/UPT dan 15 halaman isi untuk bidang IPS di luar lampiran. (harap dibatasi)
Kerabgka tulisan berurutan sebagai berikut :
1.      Judul
2.      Nama dan Alamat Penulis
3.      Abstrak
4.      Kata kunci
5.      Pendahuluan (berisi latar belakang, perumusan masalah, teori, hipotesa (optimal), tujuan).
6.      Metode Penelitian (berisi waktu dan tempat, bahan/cara pengumpulan data, metode analisa data)
7.      Hasil dan Pembahasan
8.      Kesimpulan
9.      Saran (optional)
10.  Ucapan terima kasih (optional)
11.  Daftar Pustaka

Judul diketik dengan huruf kapitaltebal (bold) pada halaman maksimal 11 kata. Judul harus mencerminkan inti tulisan. Nama penulis diketik lengkap di bawah judul beserta alamat lengkap. Bila alamat lebih dari satu diberi tanda asterisk *) dan diikuti alamat penulis sekarang. Jika penulis lebih dari satu orang kata penghubung digunakan kata “dan”.
Abstrak diketik dengan huruf miring (italic) berjarak 1 spasi maksimal 150 kata. Kata kunci 2-5 kata, ditulis italic.
Selain bahasa yang digunakan (Indonesia/Inggris) harus huruf miring (italic)
Kelengkapan tulisan : gambar, grafik dan kelengkapan lain disiapkan dalam bentuk file .Jpg. untuk tabel ditulis seperti biasa jengan jenis font menyesuaikan. Untuk foto hitam putih kecuali bila warna menetukan arti.
Redaksi : editor/penyunting mempunyai kewenangan mengatur pelaksanaan penerbitan sesuai format ijurnal.com.


3.         Jelaskan jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku  ?

Cara membuat daftar referensi/daftar pustaka

Sebuah daftar referensi hanya berisi buku, artikel, halaman web dan lainnya yang dikutip dalam teks dokumen. Daftar pustaka mencakup semua sumber konsultasi untuk melatarbelakangi atau bacaan lebih lanjut. Daftar referensi disusun menurut abjad oleh penulis. Jika isi butir tidak mencantumkan pengarang, hal ini dikutip dengan judul, dan termasuk dalam daftar alfabet menggunakan kata signifikan pertama dari judul. Jika anda memiliki lebih dari satu butir dengan penulis yang sama, susun butir urutan waktunya, dimulai dengan publikasi terbaru. Setiap referensi muncul pada baris baru. Tidak ada indentasi dan referensi. Tidak ada penomoran dan referensi. Buku. Elemen kutipan. Pengarang- nama keluarga dan inisial tahun publikasi, judul buku- ditulis miring, Edisi, Penerbit, Tempat diterbitkan. Tipe referensi, contoh isi tulisan, contoh daftar referensi.

1 pengarang
Teknik pencarian canggih penting dalam menemukan informasi (Berkman 1994) atau Berkman, RI 1994, Find It fast: how to uncover expert information on any subject, HarperParennial, New York.
Berkman (1994, p. 25) mengklain bahwa ...
Atau
Berkman (1994, pp. 30-35) setuju bahwa...

2 pengarang
.... dari sudut pandang teknik (Cengel & Boles 1994)
Atau
Cengel, YA& Boles, MA 1994, Thermodynamic: an engineering approach, 2nd edn, McGraw Hill, London. Cangel dan Boles (1994) menemukan ...

3 pengarang
.... seperti ditunjukkan sebelumnya (Reid, Parsons & Green, CW 1989, Staff management in human services: behavioral research and application, Charles C. Thomas, Springfield.

4 pengarang atau lebih
...... sakit leher disebabkan oleh salah urat (Jull et al. 2008)
Atau
Jull, G, Sterling, M, Fallah, D, Treleaven, J& O’Leary, S 2008, Whiplash headache and neck pain: research-based directions for physical therapies, Churcill Livingstone, Edinburgh.
Jull et al.(2008) telah mendebatkan ...

Tidak ada nama pengarang
..... sudah disebutkan (Be, know, do: leadership the Armyway 2004).
Atau be, know, do: leadrship the Army way 2004, Jossey-Bass, SanFrancisco. Masukan secara alpabet kedalam daftar referensi.
Dalam Be, know, do : leadership the Army way (2004) ada contoh menarik ....

Beberapa karya oleh pengarang yang sama
..... geologi di taman nasional Queensland (willmott 2004,2006)



Sumber :








Kamis, 24 Oktober 2013

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2(2) : Tugas Kelompok

Anggota Kelompok : 
Lia Novianti 24211092
Marya Ulfah 24211336
Siska Marselia Sentana 26211790

1.      Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
Jawab :
F
ungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar dan fungsi utama, karena dalam berkomunikasi tentunya kita memerlukan bahasa untuk dapat menerangkan suatu informasi atau maksud juga tujuan yang ingin kita capai baik komunikasi dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulis. Dalam dasar berkomunikasi tentu kita harus mengetahui dasar bahasa yang akan kita gunakan dan dengan siapa kita berkomunikasi, misalnya dengan orang tua tentu kita harus menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami, atau dengan atasan kita harus menggunakan bahasa yang formal, berbeda ketika kita komunikasi dengan teman sebaya mungkin kita bisa menggunakan bahasa yang informal atau bahasa yang biasa sehari-hari digunakan dilingkungan tersebut. Sedangkan bahasa disebut pula sebagai fungsi utama dalam berkomunikasi, karena kita harus dapat menyampaikan informasi melalui kata-kata yang bermakna agar lawan komunikasi kita mengerti akan informasi yang kita sampaikan, dan akan adanya jalinan atau hubungan komunikasi yang baik satu sama lain. Dengan bahasa pula kita dapat menyampaikan atau mengutarakan pikiran, perasaaan kita melalui suatu gagasan atau argument. Bahasa itu sebenarnya indah bila kita dapat menyampaikannya dengan indah pula. Orang lain akan tertarik ataupun senang dengan kita bila bahasa yang kita gunakan dalam berkomunikasi itu mudah dipahami sesuai dengan makna yang sebenarnya dan tentunya tidak berlebih-lebihan.

2.      Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan ?
Fungsi bahasa yang kita tahu tentunya untuk menyatakan atau memberikan informasi kepada lawan komunikasi kita. Namun disini yang berbeda adalah fungsi alami bahasa dan fungsi buatan. Fungsi alami bahasa itu dapat kita lihat dari bahasa sehari-hari yang diucapkan atau fungsi alami bahasa bisa diartikan sebagai bahasa ibu kita (bahasa daerah kita). Misalnya orang tua saya asli bogor tentu bahasa yang digunakan sehari-hari selain bahasa Indonesia bahasa sunda yang memang asli bogor dan bahasa asli itu tanpa disuruh atau diminta untuk berbahasa tersebut akan terucap dalam komunikasi sehari-hari dilingkungan kita. Atau bisa juga bahasa tubuh, misalnya bila tidak kita tidak menyetujui suatu gagasan atau pernyataan dengan otomatis kita akan menggelengkan kepala, atau sebaliknya kita menganggukan kepala bila kita menyetujui gagasan atau argument tersebut. Sedangkan untuk bahasa buatan itu bahasa yang dibuat, dapat untuk menambahkan makna dalam informasi yang kita sampaikan. Bahasa buatan itu misalnya seperti bahasa istilah, ada istilah yang mengatakan penemuan baru itu bisa dikatakan inovasi, sehingga dengan bahasa buatan tersebut orang lain bisa lebih mengerti akan maksud dan tujuan informasi yang kita sampaikan. Bisa juga bahasa buatan itu bahasa simbol misalnya digunakan dalam pelajaran matematika.
3.      Apa yang di sebut dengan metakomunikasi ?
Awalan atau Prefiks bisa memiliki berbagai makna, namun dalam bidang ilmu komunikasi, filsafat dan psikologi makna yang tepat dari awalan atau prefiks ini dimaknai sebagai “tentang”. Demikian juga halnya dengan istilah metakomunikasi.
Diawali dengan kata “Meta” yang berasal dari bahasa Yunani, yang berarti luar atau samping, maka jika digabungkan dengan kata “Komunikasi” akan berarti “ada sesuatu selain atau disamping komunikasi” atau jika lebih disederhanakan penerapannya akan menjadi komunikasi tentang komunikasi; meta-bahasa adalah bahasa tentang bahasa; meta-pesan adalah pesan tentang pesan.
Memahami Definisi Dan Konsep Metakomunikasi
Metakomunikasi harus kita sadari keberadaanya, hal ini penting mengingat pengaruh meta-komunikasi yang kuat akan selalu menyertai setiap pesan.
“Metakomunikasi” :
- Merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara komunikator dan komunikan saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan tetap tersenyum walaupun sedang marah
- Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar.
Konsep metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai berikut, Anda dapat berkomunikasi tentang semua hal yang ada di dunia - tentang meja dan kursi dimana Anda sedang duduk didepan komputer yang sedang Anda gunakan, atau tentang bagian yang sedang Anda baca sekarang, dan bahasa yang Anda gunakan sekarang adalah bahasa pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi, karena Anda berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa Anda tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, Anda juga bisa berbicara tentang berbicara Anda, Anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi Anda, sehingga semua aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, Anda pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Perbedaan antara objek komunikasi dan meta-komunikasi bukan hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah terlalu sederhana, oleh karena perlu diketahui bahwa perbedaan diantara kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami guna menghindari berbagai kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi interpersonal.

Sebenarnya, Kita menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun tidak menyadarinya. Misalnya, ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum jejaring sosial kepada seseorang dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan smiley di akhir komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat dimaknai sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat dipahami bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.“ Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan tentang pesan.


sumber : 
http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/28/konsep-metakomunikasi-445589.html,


Kamis, 03 Oktober 2013

Contoh Soal Tes Potensi Akademik



Sinonim
1.      Kolaborasi
a.       Kontrak kerja
b.      Kerja sama
c.       Penugasan kerja
d.      Pemutusan kerja
e.       Kolektif
Pembahasan : B , Kerja sama; dikerjakan bersama-sama.
2.      Abrasi
a.       Penggusuran
b.      Pembiasan
c.       Pengikisan
d.      Pengguguran
e.       Penambahan
Pembahasan : C, “Abrasi” adalah istilah yang digunakan dalam ilmu bumi untuk menyatakan adanya suatu penggerusan atau pengikisan bibir pantai akibat terpaan air laut.
3.      Komplotan
a.       Pejuang
b.      Kesatria
c.       Pemberontak
d.      Persekutuan
e.       Pahlawan
Pembahasan : D, Persekutuan bermaksud melakukan kejahatan; gerombolan penjahat; perkumpulan gelap yang bermaksud jahat.
4.      Preman
a.       Sewaan
b.      Jagoan
c.       Berdinas
d.      Partikelir
e.       Swasta
Pembahasan : D, “Preman” diartikan sebagai kepunyaan sendiri atau milik pribadi; bukan militer atau tentara, atau tidak sedang berdinas. Sepadan dengan pengertian “Partikelir” yakni tidak/bukan untuk umum; bukan kepunyaan pemerintah; tidak dinas.
5.      Konkret
a.       Fana
b.      Fiksi
c.       Nyata
d.      Khayalan
e.       Ilusi
Pembahasan : C, “Konkret” berasal dari kata asing yang bermakna nyata benar adanya; berwujud (dapat dilihat, dapat diraba, dan sebagainya).

Antonim
1.      Dinamis
a.       Pasif
b.      Statis
c.       Kondusif
d.      Apatis
e.       Pragmatis
Pembahasan : B, Dinamis: mempunyai sifat yang selalu bergerak atau tidak bisa diam. Lawan dari bergerak adalah diam ( tidak bergerak ). Statis: tetap; dalam keadaan diam ( tak bergerak, tidak aktif, tidak berubah keadaannya ).
2.      Perintis
a.       Pendiri
b.      Pengikut
c.       Generasi
d.      Pewaris
e.       Pemilik
Pembahasan : B, Perintis: pembuka jalan, merintis; pendahulu: pionir. Lawannya adalah pengikut.
3.      Petang
a.       Gelap
b.      Malam
c.       Siang
d.      Terang
e.       Remang
Pembahasan : C, Petang: Keadaan tidak ada sinar ( gelap ). Lawan dari keadaan yang gelap ini adalah terang, hanya ada pada siang.
4.      Magang
a.       Bangkang
b.      Dagang
c.       Gaul
d.      Nebeng
e.       Tetap
Pembahasan : E, Magang: Calon pegawai/karyawan. Lawannya adalah “tetap”, bukan lagi calon.
5.      Pakar
a.       Ahli
b.      Umum
c.       Awam
d.      Piawai
e.       Pintar
Pembahasan : C, Pakar: orang yang ahli atau pandai. Lawannya adalah orang yang tidak ahli atau awam

Analogi
1.      Kemeja : kancing = Rumah : ….
a.       Atap
b.      Pintu
c.       Kamar
d.      Tirai
e.       Dapur
Pembahasan : B, Kancing berfungsi untuk menutup kemeja, demikian pintu berfungsi untuk menutup rumah.
2.      Rumah : genting = Kepala : ….
a.       Ikat pinggang
b.      Topi
c.       Pita
d.      Surban
e.       Rambut
Pembahasan : B, Rumah memerlukan genting untuk melindungi dari panas dan hujan, seperti kepala memerlukan topi untuk melinduungo dari panas dan hujan.
3.      Rotan : kursi = Kayu : ….
a.       Atap
b.      Dinding
c.       Pintu
d.      Bangku
e.       Arang
Pembahasan : D, Kursi ada yang terbuat dari rotan, dan bangku terbuat dari bahan kayu.
4.      Kamera : lensa = Manusia : ….
a.       Otak
b.      Mata
c.       Nyawa
d.      Mulut
e.       Pancaindra
Pembahasan : B, Kamera memerlukan lensa untuk melihat, manusia memerlukan mata untuk melihat.
5.      Kapal : jangkar = Mobil : ….
a.       Mesin
b.      Ban
c.       Setir
d.      Rem
e.       Persneling
Pembahasan : D, Untuk menghentikan laju kapal laut digunakan jangkar, sedang untuk menghentikan laju mobil digunakan rem.

Logika
1.      Pertanian yang tangguh akan mendukung industri yang kuat
SEBAB
Petani yang naik penghasilannya akan menjadi pasaran yang kuat bagi barang – barang industri
Pembahasan : B, Pertanyaan dan alasan benar keduanya tetapi tidak menunjukan sebab akibat.
2.      Kondisi yang paling penting dalam modernisasi pertanian adalah sikap hidup petani
SEBAB
Petani adalah manajer usaha tani
Pembahasan : A, Pernyataan dan alasan benar terdapat hubungan sebab akibat.
3.      Dalam forum diskusi, kedudukan para peserta dianggap seimbang sebab diskusi selalu mengarah ke suatu perdebatan yang objektif.
Pembahasan : B, Pernyataan dan alasan benar tetapi tidak menunjukkan sebab akibat.
4.      (a) kedua remaja itu saling berpandangan.
(b) orang tua itu terkenal berpandangan luas
Proses pembentukkan kata berpandangan dalam kalimat (a) berbeda dengan kalimat (b).
SEBAB
Proses pembentukan kata berpandangan dalam kalimat
(a)    terjadi dari ber + pandangan dan dalam kalimat
(b)   terjadi dari ber-an + pandang.
Pembahasan : E, Pernyataan benar tetapi alasan salah. Sebab, kata berpandangan pada dua kalimat itu berbeda, baik makna maupun cara pembentukannya.
5.      Pengakuan terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional erat hubungannya dengan segi politis.
SEBAB
Untuk membangkitkan semangat persatuan dari ratusan suku bangsa di Indonesia, diperlukan satu bahasa kesatuan yang dipahami dan dipakai oleh semua orang.
Pembahasan : A, Pernyataan dan alasan benar terdapat hubungan sebab akibat. Secara historis, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. 


Sumber : 
Dwi Sunar Prasetyono, BANK SOAL terkini